Pages

Senin, 07 Januari 2013

Visi Pemkot Tidak Jelas

SEMARANG - Pemkot Semarang dianggap tidak mempunyai visi jelas dalam upaya memperbaiki kota. Pembangunan yang dilakukan belum merata, karena masih terlihat ketimpangan antara daerah pinggiran dan pusat kota.

Hal itu disampaikan anggota Komisi A DPRD Kota Semarang Imam Marzuki, dari hasil reses yang dilakukannya di Kecamatan Genuk. Menurut Imam Marzuki, banyak infrastruktur di daerah perbatasan yang puluhan tahun telah rusak parah belum juga diperbaiki.

"Pemkot harus melakukan percepatan pembangunan di daerah-daerah perbatasan itu. Di daerah perbatasan, masyarakat masih mengeluhkan infrastruktur yang kalah jauh dibandingkan dengan daerah Demak. Jalan di wilayah Demak semuanya sudah beton, sedangkan di Semarang kondisinya masih tanah dan rusak," ujar Imam.


Dia menyebutkan, jalan di perbatasan Demak yang rusak parah antara lain Jalan Raya Kudu-Sayung, Jalan Karangroto-Sayung, dan Jalan Penggaron Lor-Mranggen. Kondisi ketiga jalan itu masih berupa bebatuan yang dibangun dari swadaya masyarakat.

Menurut Imam, usulan dari anggota Dewan agar ada perbaikan jalan-jalan pinggiran sudah dilakukan berkali-kali. Masyarakat sekitar juga menunggu untuk melihat adanya pembangunan di wilayahnya. "Namun hingga saat ini belum pernah ada upaya perbaikan yang dilakukan Pemkot," ujar dia.

Keberadaan ketiga jalan itu, lanjutnya, merupakan jalur utama mobilitas warga sekitar.
"Karena puluhan tahun kondisinya rusak, berakibat mobilitas masyarakat terganggu. Terlebih ketika musim hujan. Hal ini membuat masyarakat di wilayah pinggiran menjadi malu sebagai warga Ibu Kota Jateng dengan fasilitas infrastruktur lebih buruk dari daerah tetangga (Demak)," ungkapnya.

Anggaran Terbatas

Imam menegaskan, contoh lain Pemkot tidak punya visi yang jelas yaitu dalam upaya penertiban kawasan Simpanglima. Dengan tak maksimalnya upaya pembersihan kegiatan sepatu roda, akan memancing para PKL untuk kembali berjualan di tempat itu. "Begitu pula upaya penertiban jalur sepeda sekarang justru dibiarkan jadi tempat parkir kendaaraan," tegas dia.

Berdasar banyaknya keluhan masyarakat itu, pihaknya akan mengajukan usulan percepatan pembangunan di daerah-daerah perbatasan dan pinggiran dalam masa sidang pertama DPRD yang akan dibuka Senin (6/1). Selain itu, melalui Fraksi PKS Imam Marzuki akan meminta penyelesaian pembangunan pada 2012 untuk dituntaskan pada 2013.

Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang Iswar Aminudin mengatakan, infrastruktur jalan di daerah perbatasan khususnya di Genuk diakui kondisinya memang masih memprihatinkan. Namun hal itu karena anggaran daerah yang tersedia untuk perbaikan terbatas. Meski demikian, menurutnya, jalan di daerah perbatasan sudah pernah beberapa kali diperbaiki tapi rusak lagi. Terutama karena banyaknya kendaraan yang melewati. Dalam kegiatan perbaikan atau pembangunan jalan, pihaknya menggunakan skala prioritas berkesinambungan.

"Artinya, kami melanjutkan pembangunan atau perbaikan jalan dari jalan yang sudah diperbaiki, sampai nanti semua diperbaiki. Namun tidak semua serentak diperbaiki karena anggaran terbatas." (H71,H35-75)
(/)

sumber : Suara Merdeka | Senin, 07 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar