SEMARANG - Pemkot Semarang dianggap tidak mempunyai visi jelas dalam
upaya memperbaiki kota. Pembangunan yang dilakukan belum merata, karena
masih terlihat ketimpangan antara daerah pinggiran dan pusat kota.
Hal itu disampaikan anggota Komisi A DPRD Kota Semarang Imam Marzuki,
dari hasil reses yang dilakukannya di Kecamatan Genuk. Menurut Imam
Marzuki, banyak infrastruktur di daerah perbatasan yang puluhan tahun
telah rusak parah belum juga diperbaiki.
"Pemkot harus melakukan percepatan pembangunan di daerah-daerah
perbatasan itu. Di daerah perbatasan, masyarakat masih mengeluhkan
infrastruktur yang kalah jauh dibandingkan dengan daerah Demak. Jalan di
wilayah Demak semuanya sudah beton, sedangkan di Semarang kondisinya
masih tanah dan rusak," ujar Imam.
Dia menyebutkan, jalan di perbatasan Demak yang rusak parah antara lain
Jalan Raya Kudu-Sayung, Jalan Karangroto-Sayung, dan Jalan Penggaron
Lor-Mranggen. Kondisi ketiga jalan itu masih berupa bebatuan yang
dibangun dari swadaya masyarakat.
Menurut Imam, usulan dari anggota Dewan agar ada perbaikan jalan-jalan
pinggiran sudah dilakukan berkali-kali. Masyarakat sekitar juga menunggu
untuk melihat adanya pembangunan di wilayahnya. "Namun hingga saat ini
belum pernah ada upaya perbaikan yang dilakukan Pemkot," ujar dia.
Keberadaan ketiga jalan itu, lanjutnya, merupakan jalur utama mobilitas warga sekitar.
"Karena puluhan tahun kondisinya rusak, berakibat mobilitas masyarakat
terganggu. Terlebih ketika musim hujan. Hal ini membuat masyarakat di
wilayah pinggiran menjadi malu sebagai warga Ibu Kota Jateng dengan
fasilitas infrastruktur lebih buruk dari daerah tetangga (Demak),"
ungkapnya.
Anggaran Terbatas
Imam menegaskan, contoh lain Pemkot tidak punya visi yang jelas yaitu
dalam upaya penertiban kawasan Simpanglima. Dengan tak maksimalnya upaya
pembersihan kegiatan sepatu roda, akan memancing para PKL untuk kembali
berjualan di tempat itu. "Begitu pula upaya penertiban jalur sepeda
sekarang justru dibiarkan jadi tempat parkir kendaaraan," tegas dia.
Berdasar banyaknya keluhan masyarakat itu, pihaknya akan mengajukan
usulan percepatan pembangunan di daerah-daerah perbatasan dan pinggiran
dalam masa sidang pertama DPRD yang akan dibuka Senin (6/1). Selain itu,
melalui Fraksi PKS Imam Marzuki akan meminta penyelesaian pembangunan
pada 2012 untuk dituntaskan pada 2013.
Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang Iswar Aminudin
mengatakan, infrastruktur jalan di daerah perbatasan khususnya di Genuk
diakui kondisinya memang masih memprihatinkan. Namun hal itu karena
anggaran daerah yang tersedia untuk perbaikan terbatas. Meski demikian,
menurutnya, jalan di daerah perbatasan sudah pernah beberapa kali
diperbaiki tapi rusak lagi. Terutama karena banyaknya kendaraan yang
melewati. Dalam kegiatan perbaikan atau pembangunan jalan, pihaknya
menggunakan skala prioritas berkesinambungan.
"Artinya, kami melanjutkan pembangunan atau perbaikan jalan dari jalan
yang sudah diperbaiki, sampai nanti semua diperbaiki. Namun tidak semua
serentak diperbaiki karena anggaran terbatas." (H71,H35-75)
(/)
sumber : Suara Merdeka | Senin, 07 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar